TROUBLE SHOOTING
KOMPUTER
Pengertian Troubleshooting Komputer Dalam dunia komputer, segala sesuatu
masalah yang berhubungan dengan
komputer disebut Troubleshooting dan
timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada kesempatan
ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi
masalah pada komputer Anda terutama yang berhubungan dengan Hardware. Untuk
permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana
dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau
spesifikasi permintaan (requirement) dari Software.
Teknik dalam Troubleshooting
v
Teknik
Forward
Sesuai dengan namanya,
maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal
komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang
dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya
dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer
dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
Ø
Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan
pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa
hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
Ø
Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel
Power Switch sudah terpasang dengan benar.
v
Teknik Backward
Ø
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik
Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah
komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena
pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang”
komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil
beberapa contoh sebagai berikut :
Ø
Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket
dengan baik.
Ø
CD
Room yang tidak dapat membaca CD dengan baik
Ø
Komputer tidak mau menyala saat tombol
power pada casing ditekan.
Ø
Komputer
restart sendiri tampa harus memberi perintah
Ø
dsb.
v
Komponen Pendeteksian Masalah
Ø
1. Power Supply Analisa Pengukuran
Ø
2. Motherboard
Ø
3. Speaker
Ø
4. RAM Analisa Suara
Ø
5. VGA Card + Monitor
Ø
6. Keyboard Analisa Tampilan
Ø
7. Card I/O
Ø
8. Disk Drive
Ø
9. Disket
v
Analisa Pengukuran
Ø
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan
cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat
bantu seperti Kabel jumper untuk
mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh
Power Supply, melihat power
hidup atau mati menggunakan kabel jumper.
Analisa Suara
v
Pada tahapan ini pendeteksian masalah
menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar
lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik.
Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah
pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
Ø
Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem
telah melakukan proses Boot dengan baik.
Ø
Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah
pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
Ø
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali,
artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
Ø
beep
panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA
Card.
Ø
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali,
artinya ada masalah pada Keyboard.
Ø
Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali,
artinya ada masalah pada ROM BIOS.
Ø
Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada
masalah di DRAM.
Ø
Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada
masalah penerimaan tegangan (power).
Ø
Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan
bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi
(panas). Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis
BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
v
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung
lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error
yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen
nomor 6 sampai 9.
Analisa Tampilan
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard
Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
Ø
Apabila terjadi masalah dan sistem masih
memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2
kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9,
yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
Ø
Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan
kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
Ø
Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai
pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan
ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Trouble Shooting
Motherboard
v
Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer,
maka motherboard boleh dianggap merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai
komponen yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa membikin PC macet-macet. Pada komputer generasi awal, komponen
seperti prosesor dan Ram langsung dilekatkan pada motherboard tanpa bisa
diganti-ganti atau ditambah lagi. Model semacam ini dinamakan backplane.
Desain baru yang bersifat modular memungkinkan penggantian beberapa
komponen yang melekat pada motherboard secara mudah, sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluang peningkatan teknologi PC itu
sendiri.
Repair Or Replace
v
Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan
oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada sebuah motherboard. Sementara, langkah
penggantian sangat tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard
ataupun kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakan barang-barang komputer.
Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung baru,
sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan keluarnya
? ikuti dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru.
Back To Basic !
v
Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini
diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas
atau tidak tertancap dengan benar.
v
Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting
untuk memdeteksi, apakah pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau
belum. Juga untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard
tidak mengalami kerusakan atau terlepas.
v
Periksa sumber listrik yang masuk melalui power
suplay. Untuk memastikannya, periksa dulu suplai listrik dari jala listrik,
lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplay dengan Jumper. Pastikan bahwa output
tiap kabel sudah sesuai dengan yang direkomendasikan pada buku manual.
v
Periksa, adakah barang-barang asing yang
menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup, kotoran, juga debu bisa
mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacam ini, selain membuat
lalu lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan
pendek alias konslet.
v
Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin
pengatur setiap fitur dengan teliti dan benar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada
buku manual jangan menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa membuat
motherboard Anda tak mau hidup.
v
Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat
pada casing. Hubungan pendek akibat penguncian tanpa isolator antara casing,
sekrup pengunci dengan motherboard akan membuat listrik terhenti setiap kali
tombol power ditekan.
Sistem tidak
Bekerja Ketika Processor Diganti
v
Kejadian ini amat sering terjadi ketika Anda
hendak melakukan upgrade atau downgrade dengan menggunakan prosesor yang
memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketika Pentium Anda ber-FSB 533
MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih
men-setting sistem bekerja pada FSB 533 MHZ.
Agar sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa ditempuh.
Agar sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa ditempuh.
o
Cara pertama adalah masuk ke sistem BIOS dan
menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini dengan catatan
kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir penggunaan FSB
yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipakai.
o
Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila
langkah ini sudah dilakukan. Masuklah ke menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang
dipakai sudah sesuai dengan FSB yang bekerja pada prosesor Anda. Langkah ini
dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang semacam ini.
Sistem Tidak Bekerja
Ketika Modul Memory DDR Diganti
v
Ada beberapa kemungkinan maslah yang mungkin
jadi, penyebab mangapa
masalah semacam ini terjadi. Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang
dipakai terhadap memori baru yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah
chip memori yang digunakan atau masalah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard mensyaratkan
secara tegas jenis chip
yang dipakai. Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya
memori yang berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa
motherboard juga tidak mau dipasangi
memori tipe single side atau double side. Sekali lagi ini masalah
kompatibilitas motherboard terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya
adalah chip memori, update BIOS terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu.
v
Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang
dipasang memiliki CAS latency yang lebih rendah ketimbang CAS latency memori
sebelumnya, sementara pada BIOS latency masih di-setting pada CAS-2. cara
satu-satunya adalah dengan melakukan reset atau clear BIOS. Setelah itu
masuklah pada menu BIOS yang mengatur latency yang bekerja pada memori dan ubah
sesuai dengan kemampuan memorinya. Yang paling aman adalah dengan mengubah
latency yang bekerja pada CL-2,5.
Sistem Tidak
Bekerja Meski Semua Power Sudah Terpasang
·
Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa
penyebab.
Ø
Pertama periksa apakah ada aliran listrik yang
masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan adakah aliran listrik yang
mengalir pada motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya
arus listrik yang mengalir ini ditandai dengan lampu LED yang menyala. Kalau lampu
ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada arus listrik yang mengalir.
Ø
Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak
terlalu bagus alias tidak memiliki tenaga yang sesuai. Cara satu-satunya adalah
menganti power suplay yang Anda punya dengan yang lebih bagus.
Ø
Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak
terpasangnya kartu grafis dengan benar. Ini memang biasa terjadi kalau Anda
sembrono memasang kartu grafis add on. Untuk mengatasinya, Anda bisa
memperbaiki posisi pemasangan. Usahakan agar posisinya tegak lurus terhadap
motherboard.
Ø
Penyebab keempat yang sering tidak terbayang
adalah rusaknya tombol power atau
koneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power pada casing
depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang dengan benar.
Sistem Tiba-Tiba
Error Ketika Di Overclock
v
Ada beberapa penyebab untuk masalah ini.
Ø
Penyebab pertama ada pada beberapa komponen yang
membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini misalnya terjadi untuk AGP
ataupun PCI yang terpasang. Untuk melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan
menaikkan frekuensi kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard yang
Anda pakai memang mendukung.
Ø
Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang
dipakai. Untuk itu, Anda juga bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan
tegangan, baik pada prosesor atau memori. Tapi cara ini sangat beresiko karena sangat tergantung
pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor, memori, ataupun kartu
grafis yang dipasang. Ini kareena kenaikan tegangan akan mempengaruhi kerja
dari beberapa periferal yang terpasang.
Sistem Tidak
Bekerja Ketika Hardisk Tidak Trdeteksi
Ø
Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa
motherboard. Kesalahan sendiri terjadi bukan pada motherboard-nya, tetapi pada
kabel data yang Anda gunakan. Kesalah ini biasanya muncul karena Anda
menggunakan port secondary dan bukan port primary meskipun Anda tidak
menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem, motherboard
tidak akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam ini. Solusi yang
bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel IDE untuk hardisk
sementar secondary untuk CD-ROM drive atau yang lain.
Sistem Tidak
Bekerja Ketika Kabel Fan CPU Tidak Terpasang
Ø
Ini biasa terjadi pada beberapa motherboard yang
memiliki tingkat keamanan yang cukup baik. Pada motherboard yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja
kalau kabel fan tidak terpasang pada pin yang sesuai yaitu pun CPU fan. Ini
dimaksudkan untuk menjamin agar fan bekerja untuk melindungi prosesor dari
panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak memasang kabel fan pada pin power fan,
atau bahkan tidak memasang pada salah satu pin, otomatis sistem tidak akan
bekerja. Langkah satu-satunya yang diambil adalah memasang kabel fan CPU pada
pin yang sesuai.
Ketika booting sistem
nyatakan disk fail
Ø
Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki
floppy drive sementara pada BIOS fitur ini masih difungsikan. Cara satu-satunya
adalah masuk ke menu BIOS dan matikan fitur yang satu ini.
Sistem tidak
bekerja ketiga primary graphic adapter diganti
Ø
Ini biasa terjadi pada motherboard yang memiliki
fitur VGA onboard. Ketika akan diganti dengan kartu grafis add on, baik yang
berebasis PCI ataupun AGP. Ketika setting yang dipasang tidak sesuai dengan
kondisi nyata, sistem tidak akan mampu melakukan booting. Satu-satunya langkah
yang bisa diambil adalah dengan melakukan clear CMOS atau bahkan mencabut
baterai CMOS kalau jumper untuk melakukan clear CMOS tidak ada. Ini untuk
memaksa motherboard kembali pada posisi default. Setelah booting dapat
dilakukan, masuk pada menu BIOS dan ubah setting primary graphic adapter sesuai
dengan jenis kartu grafis yang dipasang. Apabila Anda memasang kartu grafis
berbasis AGP, setting fitur ini pada AGP add on.
Bios Yang Terkunci
Password
Ø
Password BIOS biasanya digunakan user untuk
melindungi setting BIOS pada komputer. Dan bila Anda ingin mereset password
pada BIOS tidak terlalu susah untuk mengkoneksikan bateray CMOS nya, dengan
sedikit trik pada Dos, Anda bisa mereset BIOS tersebut.
Ø
Pertama keluarlah dari Windows atau me-reboot
komputer, jalankan komputer pada MS-DOS mode, gunakan pilihan “ Command prompt
only”
Ø
Pada C:\> prompt, ketik :DEBUG
Ø
Tekan enter. Anda akan melihat tanda ( - ) pada
DEBUG prompt, kemudia ketik: o 70 2e
Pada DEBUG prompt akan ditampilkan seperti –o 70 2e. Tekan enter, ketik :
Pada DEBUG prompt akan ditampilkan seperti –o 70 2e. Tekan enter, ketik :
Ø
o 71 ff
Ø
Tekan enter, terakhir ketik :
Ø
Q
Ø
Tekan enter, makan Anda akan keluar dari DEBUG
prompt dan kembali pada C:\> prompt
Ø
Sekarang reboot PC Anda, tekan tombol del, dan
password untuk memasuki Setup BIOS pun sudah lenyap.
Semoga Bermanfaat
tenks pak
BalasHapussudah memberi kami informasdinya